Penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity ini dilakukan oleh para peneliti di Universitas Murcia di Spanyol dan melibatkan 420 pria dan perempuan gemuk yang tinggal di kota tepi pantai Murcia. Para partisipan dimonitor selama 20 minggu. Selama itu, mereka membatasi asupan kalori mereka menjadi sekitar 1.400 per hari.
Peneliti pun menemukan rata-rata mereka yang makan siang lebih awal kehilangan 10 kg jika dibandingkan dengan mereka yang telat makan yakni hanya kehilangan 7 kg. Penting untuk dicatat, di Spanyol, makan siang adalah makanan harian yang utama.
"Ini adalah studi jangka panjang skala besar pertama yang benar-benar menunjukkan bahwa waktu makan terkait dengan efektivitas penurunan berat badan," kata salah satu peneliti, Frank Scheer. "Ketika waktu makan tidak sesuai dengan siklus gelombang tidur, ada yang terputus antara jam tubuh yang berbeda. Pada dasarnya, semua sel dalam tubuh kita," jelasnya.
Studi itu juga menemukan mereka yang terbiasa telat makan malam, lebih cenderung melewatkan sarapan. "Studi ini menekankan bahwa penurunan berat badan bukan hanya bergantung pada apa yang kita makan, melainkan juga kapan kita makan," kata Scheer. "Konsep penelitian ini juga bisa diterapkan dalam berbagai metode penurunan berat badan."
From: metronews.com
0 comments: