Down syndrome merupakan salah satu kelainan genetik dimana terdapat 3 kopi
kromosom 21 dengan 3 tipe kelainan yang dikenal sebagai trisomi 21, mozaik,
maupun translokasi kromosom 21. Yang perlu diketahui bahwa down syndrome bukanlah kelainan karena hal yang
didapat oleh ibu sebelum atau selama kehamilan, namun murni merupakan suatu
kelainan genetik. Anak dengan down
syndrome sering mengalami
kelemahan tonus otot, perawakan yang agak pendek, kulit yang kering, daya tahan
yang agak rendah, kesulitan berbicara, dan keterbelakangan mental.
Ada berbagai penelitian nutrisi yang dilakukan untuk
memperbaiki kelainan pada anak dengan down syndrome, namun hasil penelitian
tidak semuanya memberikan hasil yang sama. Nutrisi yang secara khusus diberikan
memang tidak ada, namun pada intinya setiap makanan yang diberikan sebaiknya
mengandung cukup zat gizi makro (seperti karbohidrat, protein, asam amino,
lemak) dan zat gizi mikro (seperti vitamin, mineral, dan antioksidan) untuk
menyokong pertumbuhan dan perkembangannya, seperti:
*
Vitamin: sebaiknya diberikan dengan
dosis yang sesuai kebutuhan anak, jangan diberikan dalam jumlah berlebihan
terutama untuk vitamin A karena bersifat toksik bagi tubuh.
*
Mineral: terutama zinc (seng) dan
selenium. Pada beberapa penelitian, pemberian zinc dan selenium pada anak
dengan down syndrome dapat memperbaiki daya tahan tubuh. Adapun dosis yang
dianjurkan tetap sesuai kebutuhan, jadi jangan diberikan dalam megadosis.
Sumber bahan makanan yang kaya akan zinc seperti daging ayam, daging sapi,
maupun seafood, dan yang kaya akan selenium seperti jamur kancing, jamur
shitake, ikan cod, udang, ikan kakap, tuna, hati, dan salmon.
*
Asam amino: ada beberapa penelitian
yang menyatakan bahwa anak dengan down syndrome memiliki kadar asam amino serin
dan triptofan yang agak rendah, dan asam amino sistein serta lisin yang agak
tinggi dalam darahnya. Asam amino serin merupakan satu dari asam amino non
esensial yang membentuk protein. Dikatakan kekurangan asam amino ini akan
menyebabkan terjadinya perlambatan berpikir dan keterbelakangan keterampilan
atau skill fisik. Bahan makanan yang kaya akan asam amino serin seperti: kacang
kedelai, telur, kacang-kacangan, daging sapi, ikan, daging ayam, asparagus, dan
lain sebagainya.
Demikian
juga dengan triptofan penting untuk fungsi neurotransmitter atau penghantar
sinyal otak sehingga memperbaiki mood (seperti rasa cemas, stres dan depresi),
membuat tidur lebih nyaman, merangsang nafsu makan, meningkatkan daya
konsentrasi dan membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun bahan
makanan yang kaya akan triptofan seperti: dada ayam, tuna, kacang kedelai,
daging sapi, udang, salmon, dan lain sebagainya.
*
Antioksidan: beberapa penelitian
mengatakan bahwa kelainan kromosom pada anak dengan down syndrome dikarenakan
kekurangan dari antioksidan tubuh sehingga terjadi banyak kerusakan pada DNA.
Oleh karena itu konsumsi antioksidan sangatlah membantu mengurangi atau
memperbaiki kerusakan DNA yang terjadi. Contoh antioksidan yang bisa digunakan
seperti likopen (pada tomat, semangka, jambu biji merah, lobster, dan
lain-lain), beta-karoten, vitamin A, B, C, E, zinc, dan selenium.
*
Probiotik dan prebiotik: banyak anak
dengan down syndrome yang mengalami konstipasi, oleh karena itu pemberian pro
dan prebiotik selain serat makanan dan cairan yang cukup, sangat baik untuk
memperbaiki kondisi ini, dan juga dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh.
*
DHA omega 3: pemberian DHA pada anak
dengan down syndrome dapat memperbaiki perkembangan saraf dan mata termasuk sel
membran pada otak dan retina. Pemberian DHA tidak boleh berlebihan karena dapat
menekan daya tahan tubuh. Oleh karena itu terbaik diperoleh dari bahan makanan
sumber seperti flaxseed, salmon, sardine, kedelai, udang, scallop, dan lain
sebagainya.
*
Kolin: pemberian kolin dapat
merangsang proses mielinisasi jaringan saraf, memperbaiki komunikasi saraf
dengan otot, mengurangi reaksi peradangan dan meningkatkanneurotransmitter
otak. Bahan makanan yang kaya akan kolin seperti: kacang kedelai, kuning telur,
kembang kol, tomat, susu, oat, jagung, flaxseed, dan masih banyak lagi
Sumber : http://female.kompas.com/read/2012/01/19/11364699/
0 comments: